Penulis : Edoy
BE
Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Perairan Terabik Belo Laut kembali di jarah oleh tambang timah ilegal menggunakan ponton isap produkasi (PIP).
Informasi yang berhasil dirangkum awak media ini, kalau ponton-ponton yang beraktivitas secara ilegal tersebut di koordinir oleh Irpan, warga Mentok.
Selain itu Irpan pengurus tambang yang masuk ke perairan Belo Laut tersebut tidak berkordinasi dengan warga setempat, bisa dikatakan sudah bekerja secara ilegal, masuk wilayah orang pun tanpa permisi.
Salah satu warga Belo Laut saat dikonfirmasi mengatakan, kalau ponton-ponton yang dikoordinir oleh Irpan itu tidak ada Assalammualikum nya, tau-tau sudah beraktivitas.
“Awalnya kami liat ada empat ponton bang, sekarang sudah nambah menjadi tujuh unit ponton, awalnya kami warga tidak tau dengan keberadaan ponton-ponton ilegal itu, karena tidak ada pemberitahuan nya kepada kami selaku tuan rumah,” ujar Man, Senin (19/02/2024).
Menurut Man, di Perairan Belo Laut sudah ada dua CV yang ber SPK kan PT Timah, yang bekerja secara legal, sehingga dikatakannya, jika masuk ilegal, tidak menutup kemungkinan, yang sudah bekerja secara benar, akan beralih ke ilegal.
“Di Belo tu bang, sudah ada dua CV, para penambang disana sudah bekerja sesuai dengan prosedurnya PT Timah, jadi saya rasa sudah aman, jangan di tambah lagi dengan yang ilegal,” tukasnya.
“Kalau ilegal nya dibiarkan, tidak menutup kemungkinan yang sudah legal akan lari ke ilegal,” keluhnya.
Terpisah Irpan, yang disebut mengkoordinir tambang laut di perairan Belo Bangka Barat tidak menampik, ketika dikonfirmasi media ini, ia membenarkan kalau ke tujuh ponton-ponton tersebut memang beraktivitas di laut Belo.
Dan dirinya pun mengakui, kalau aktivitas tersebut bekerja di luar IUP PT Timah, tanpa SPK dan ilegal.
“Benar bang, kita kerja di luar IUP,” kata Irpan. (Red/BE)