Perairan Mengkubung Sungai Rumpak Kembali Digempur Puluhan PIP, Pinggiran Hutan Mangrove Terancam Punah

Penulis : Tim Jobber

 

BE

Belinyu, Buletinexpres.com — Puluhan pontom isap produksi (PIP) kembali menggempur perairan Mengkubung Sungai Rumpak.

Aktivitas puluhan PIP ini terpantau sejak Kamis (15/02/2024) oleh sejumlah nelayan yang sering melewati jalur Sungai Rumpak dan Mengkubung Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.

Meski sudah seringkali diberitakan, namun aktivitas illegal PIP di kawasan Mengkubung dan Sungai Rumpak ini seakan tak pernah bisa dihentikan permanen.

“Kamaren (Kamis 15/2/2024) PIP di Mengkubung Sungai Rumpak sudah jalan lagi. Infonya dikoordinir oleh anak buah Kadus Tanjung Batu,” ujar Kas, saat menghubungi Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), Jumat (16/2/2024).

Vidoe yang dikirim Kas kepada Tim Jobber, memperlihatkan sejumlah PIP sedang beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Rumpak hingga menuju ke tengah.

Beberapa PIP terlihat berada di pinggir-pinggir sungai atau muara berdekatan dengan hutan mangrove.

Namun sebagian besar PIP terlihat sedang beraktivitas di bagian tengah perairan Menkubung Batu Hitam.

“Itu yang terlihat di sepanjang pinggir aliran Sungai Rumpak menuju ke tengah. Yang lebih banyak lagi di tengah Bang,” tukas Kas.

Saat ditanya apakah anak buah Kadus ini yang melakukan penusukan terhadap salah warga beberapa waktu lalu?

“Bukan, infonya Yayan namanya. Kalo yang nusuk dulu namanya Dika. Mereka ini anak buah Kadus Tanjung Batu,” timpal Ham, salah satu warga Belinyu yang juga berprofesi sebagai penambang ini.

Disebutkan Ham, informasi yang Ia dapatkan dari sesama penambang, bahwa saat ini PIP yang beraktivitas di sekitar Mengkubung dan Sungai Rumpak berjumlah antara 70 sampai 100 ponton.

“Biasalah Bang, kalo diberitakan biasanya berhenti sebentar. Beberapa hari kemudian beroperasi lagi. Bekingnya kita tahulah Bang, Pak Polisi mana berani menertibkan aktivitas PIP tersebut, meskipun sudah pasti illegal. Bisa-bisa kembali terjadi peristiwa seperti di Jalan Simpang PLN Belinyu,” tukas Ham, sembari tertawa.

Diceritakan Ham, baik pemilik ponton maupun yang mengelolah aktivitas tambang illegal di perairan Mengkubung dan Sungai Rumpak adalah pemain lama.

“Hari ini (Jumat 17/2/2024) makin ramai Bangka. Ada dua Pospam. Yang negelolah wong lamo itulah Bang, termasuk yang orang yang nusuk tempo hari,” tukas Ham.

Dikatakan Ham, info yang Ia terima dari sejumlah nelayan, bahwa pada Jumat (17/2/2024) siang terlihat sejumlah anggota Polairud sedang melakukan pemantauan terhadap aktivitas ponton-ponton yang beroperasi di kawasan hutan bakau.

“Ado kawan-kawan nelayan melihat anggota Polairud melakukan patroli, tetapi mereka tidak berani melarang, karena mereka didatangi oleh oknum-oknum aparat lainnya. Mungkin karena takut, Polairud kembali ke darat,” tukas Ham.

Saat dikonfirmasi terkait informasi adanya kaitan dengan aktivitas PIP di Mengkubung dan Sungai Rumpak ini, Yayan yang disebut-sebut mengkoordinir PIP di lokasi tersebut membantah.

Diakui Yayan, bahwa sudah satu bulan lebih ini dirinya tidak berkecimpung lagi dengan aktivitas tambang di Mengkubung, Batu Hitam dan Sungai Rumpak.

“Saya sudah satu bulan setengah tidak beraktifitas tambang ataupun mengkondisikan lokasi di laut. Saya off,” ujar Yayan, kepada Tim Jobber, Minggu (18/2/2024) pagi.

Yayan juga mengakui bahwa sudah beberapa bulan ini tidak berkomunikasi dengan Kadus Tanjung Batu Ismail alias Agus maupun anak buah Agus, bernama Dika.

“Kalau saya tidak ikut lagi Bang. Masalah Dika dan Pak Kadus Tanjung Batu kita tidak ada berkomunikasi lagi,” tukas Yayan.

Saat ditanya siapa saja yang sekarang mengelolah aktivitas PIP di Mengkubung, Batu Hitam dan Sungai Rumpak, Yayan mengaku tidak tahu.

“Kalo masalah itu saya tidak tahu. Karena saya sudah off dibidang itu. Kalo ada yang menyebut nama saya berarti itu bohong,” tandas Yayan.

Sementara itu, Kadus Tanjung Batu Ismail alias Agus, yang dikonfirmasi Tim Jobber pada Sabtu (17/02/2024) sekitar pukul 20.14 WIB, belum merespon konfirmasi yang disampaikan melalui pesan WA pribadinya.

Ada dugaan nomor WhatsApp tim Jobber sudah di blokir oleh dirinya.

Hal serupa juga terjadi dengan Kapolsek Belinyu AKP Singgih. Konfirmasi yang disampikan melalui pesan WA, Minggu (18/2/2024) sekitar pukul 08.22 WIB, hingga berita ini dinaikkan, konfirmasi belum dijawab. (Tim/JB/BE).