Misteri Penangkapan Sang Kolektor Timah Aon Pesaren

Penulis : Jobber

 

BE

Belinyu, Buletinexpres.com — Tertangkap atau lolos?. Mungkin pertanyaan tersebut masih menjadi misteri bagi khalayak ramai.

Belakangan, nama Dani Susanto alias Aon (39) warga Dusun Pasaren, Desa Bintet, Kecamatan Belinyu, menjadi buah bibir. Khususnya di kalangan masyarakat Belinyu.

Pasalnya sampai saat ini keberadaan sang kolektor dan barang bukti puluhan ton pasir timah yang konon kabarnya sempat diamankan Tipidter Sat Reskrim Polres Bangka tersebut masih misterius.

Baru baru ini, Aon terduga kolektor pasir timah ilegal tersebut sempat membuat heboh.

Sebab saat Tim Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangka, berupaya menggiring Aon dan barang bukti di tengah perjalanan mendapat intervensi bahkan penghadangan dari sejumlah oknum anggota TNI.

Informasi yang dirangkum tim Jobber (Journalis Babel Bergerak), upaya intervensi dan penghadangan tersebut terjadi di simpang tiga Jalan Baru, Desa Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Selasa (30/1/24) lalu.

Bahkan video upaya intervensi dan penghadangan Aon dan barang bukti saat ini telah beredar luas.

Melansir dari Tintaberitababel.com, sepengetahuan warga setempat, Aon berikut barang bukti telah berhasil diamankan Polisi.

Menurut mereka penggerebekan di gudang dan rumah timah milik Aon terjadi usai Sholat Magrib.

“Sudah ditangkap dan dipenjara, soalnya polisi kemarin habis magrib gerebek rumahnya, kalau mau jelas langsung saja kesitu itu rumahnya di depan sana atau temuin kadus dan Pak Kades,” kata Salah satu warga Pasaren yang tidak mau di sebutkan namanya.

Kepala Desa Bintet Benny KIM saat di temui Tinta Babel, Kamis (01/02/2024) Siang membenarkan Aon merupakan warganya.

Namun saat ditanyakan tentang pengerbekkan kediaman Aon, dirinya tidak mengetahui karena pelaku tidak melaporkan bisnis pasir timah tersebut kepada pihak Desa.

“Memang benar warga kami tapi kalau soal usahanya saya tidak tau silahkan bapak tanya sama Kepala Dusun Kami,” kata Benny.

Dari pantauan awak media, rumah Aon menghadap kepinggir jalan dan berwarna putih silver, terlihat ada dua speaker berukuran besar diletakkan di teras rumahnya. Sementara pintu rumah dalam keadaan terbuka.

Informasi di lapangan menyebutkan jika Aon merupakan kolektor timah yang di kenal oleh masyarakat Pasaren dan penambang di wilayah Desa Bintet.

Aon juga membuka lapak pembelian pasir timah di pinggir jalan tepatnya di simpang tiga dusun lubuk Lesung.

Camp penimbangan yang diduga milik Aon, untuk membeli timah dari para penambang.

Kepada Tinta Babel Harianti Pemilik lokasi tempat Aon membeli timah di simpang 3, mengatakan sudah dua minggu Aon tidak membeli timah di depan rumahnya.

“Sudah dua minggu Aon itu tidak beli timah lagi soalnya kata Aon musim razia, biasa di depan ini lah dia beli timah orang kalau pulang dari tambang,” kata Harianti.

Dari sini Aon membeli timah para penambang dan mendapatkan timah kemudian mengirim kepada Sang Bos besar yang di duga adalah DD yang juga di kenal sebagai pemain timah skala besar berikut memodali Aon

Namun keterlibatan DD warga Belinyu itu belum bisa di konfirmasi oleh Tinta Babel, dikarenakan rumah dan gudang DD juga terlihat tertutup dan sepi .

Hingga Berita ini diturunkan keberadaan Dani Susanto Alias Aon masih belum diketahui keberadaannya berikut Barang Bukti yang di amankan Polisi.

Sementara Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka, hingga berita ini dipublikasi belum menjawab konfirmasi tim Jobber, Minggu (04/02/2024) siang.

#Sempat Dihalang-Halangi

Dilansir dalam pemberitaan sebelumnya, upaya jajaran Sat Reskrim Polres Bangka, mengamankan terduga bos timah asal Pesaren Belinyu Aon, kabarnya sempat diintervensi dan dihalangi oknum anggota TNI.

Insiden tersebut kabarnya, terjadi di Simpang PLN Jalan Baru Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, pada Selasa (30/1/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.

Kejadian yang sekarang menjadi perbincangan masyarakat Belinyu tersebut, bermula dari usaha penangkapan Bos Timah Aon Pesaren Belinyu, yang dicurigai membawa pasir timah illegal dari wilayah Pesaren Belinyu.

Informasi yang dihimpun Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), pada Selasa (31/1/2024) malam, Polres Bangka dipimpin Kasatreskrim Polres Bangka menangkap salah satu Bos Timah Aon Pesaren Belinyu bersama barang bukti 17 kampil pasir timah.

Pasir timah ini disebut-sebut berasal dari Bintet Pesaren Belinyu tersebut diduga merupakan hasil penambangan illegal. Saat itu, anggota Polres Bangka akan membawa Bos Timah Aon Pesaren bersama barang bukti sebanyk 17 kampil pasir timah.

“Barang bukti itu informasinya 17 kampil Bang. Ado juga yang bilang 40 kampil,” ujar Jo, warga Belinyu narasumber Tim Jobber pada Rabu (31/1/2024).

Jo menyebutkan, saat anggota Polres Bangka akan membawa terduga pelaku dan barang bukti ke Polres Bangka, di tengah jalan tepatnya di Simpang PLN Jalan Baru Belinyu, mereka dihadang oleh oknum Anggota Koramil Belinyu.

“Informasi dari warga yang melihat kejadian itu, oknum anggota tersebut terlihat membawa senjata Bang. Saat itu sempat terjadi cekcok Bang,” tukas Jo.

Hanya saja, kata Jo, meski terjadi keributan tidak berlanjut menjadi keributan besar.

Malam itu, barang bukti berupa 17 kampil (atau ada yang menyebutkan 41 kampil) pasir timah dan terduga pelaku Aon Pesaren diambil oleh oknum anggota Koramil Belinyu.

Untuk mendapatkan informasi berimbang, tim Jobber menghubungi Kapten Inf Asep.

Awalnya Kapten Asep sempat membantah kabar miring yang menimpa dua institusi tersebut.

Namun Asep meminta Tim Jobber menanyakan perihal tersebut kepada Komandan Unit Intel (Danunit Intel) Hendra.

“Nanti Hendra saja yang ngomong sama Abang. Kagek (nanti,red) saya salah omong, jadi ke Hendra bae. Yang jelas tidak benar informasi itu, cuma yang bisa mejelaskan secara rinci Hendra bang,” kata Asep, kepada Tim Jobber, Rabu (31/1/2024).

Selang beberapa saat kemudian, Hendra orang yang disebut-sebut Asep menghubungi Tim Jobber.

Dalam konfirmasi tersebut Hendra juga membantah kabar tersebut.
Hanya saja, sayangnya saat dikonfirmasi Hendra tidak menjelaskan secara detail kronologis kabar pencegatan tersebut sebagaimana yang diterangkan Danramil sebelumnya.

“Tidak benar informasi itu bang,” kata Hendra singkat. (Tim JB/BE).