Aroma Pungli di SPN Babel Masuk Tahap Penyelidikan, Kombes Pol Jojo : Bila Terbukti Akan Ditindak Tegas

Penulis : Aditya JB

 

BE

Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Aroma Skandal dugaan praktik pungli yang terjadi di lingkungan SPN Lubuk Bunter, Polda Babel, memasuki tahap penyelidikan.

Kabid Humas Polda Babel, Kombes Pol Jojo Sutarjo memberikan sinyal terang, terkait dugaan pungli terhadap Calon Siswa (Casis) pendidikan Bintara Polri yang mengikuti pendidikan di SPN Lubuk Bunter.

Menurut lulusan AKPOL (1999) itu, Prahara yang mengguncang Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Lubuk Bunter, Polda Kepulauan Bangka Belitung tersebut masih dalam tahap pendalaman.

Kombes Pol Jojo saat di konfirmasi tim Jobber (journalis babel bergerak), menyebutkan permasalahan di SPN Lubuk Bunter tersebut masih dalam rangka penyelidikan internal.

” Terkait dugaan adanya permasalahan di SPN tersebut  dalam rangka penyelidikan internal, dan apabila terbukti akan diberikan tindakan dengan tegas,” kata Kombes Pol Jojo, Selasa (09/01/2024).

Dirinya juga menyampaikan jika sudah ada perkembangan terhadap masalah dugaan pungli terhadap Calon Siswa (Casis) pendidikan Bintara Polri tersebut, mereka akan selalu update.

“Nanti kalau ada perkembangan kami update lebih lanjut,” janjinya.

 

#Prahara Di SPN Lubuk Bunter, Sejumlah Oknum Perwira Diduga Terlibat Skandal Pungli ke Casis Bintara#

 

Sebelumnya diberitakan, Isu tak sedap mengguncang Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Lubuk Bunter, Polda Kepulauan Bangka Belitung di awal Tahun 2024.

Pasalnya terendus kabar adanya aroma dugaan pungli terhadap calon siswa (casis) pendidikan bintara Polri yang mengikuti pendidikan di SPN Lubuk Bunter.

Kabar miring tak sedap tersebut belakang menjadi buah bibir. Khususnya di internal kepolisian Polda Kepulauan Bangka Belitung.

Informasi yang dihimpun tim Jobber, skandal dugaan pungli tersebut melibatkan sejumlah oknum Perwira di lingkungan SPN Lubuk Bunter.

Selain oknum perwira, skandal tersebut juga konon kabarnya melibatkan staf di lingkungan SPN lainnya.

“Beberapa perwira di SPN baru baru diperiksa karena diduga melakukan pungli terhadap Casis pendidikan bintara Polri yang mengikuti pendidikan di SPN,” kata tim Jobber baru baru ini.

Kabarnya saat ini, skandal dugaan pungli tersebut tengah di selidiki pihak Paminal Polda Bangka Belitung.

Bahkan, puluhan orang yang diduga terlibat dalam skandal tersebut telah diperiksa dan dimintai keterangan. Nominal besaran pungli yang dipatok bervariasi. Mulai dari dua jutaan hingga puluhan juta rupiah.

“Kalau sampai saat ini informasinya telah puluhan orang yang diperiksa, mulai dari perwiranya sampai ke bagian Renminnya. Kalau nominalnya variasi disesuaikan dengan kemampuan, tapi rata rata sampai puluhan juta,” sambung sumber.

Waka SPN Lubuk Bunter, AKBP Rully Tirta Lesmana, membantah kabar miring yang menyebutkan adanya pungli terhadap casis bintara di lingkungan SPN Lubuk Bunter.

“Tidak ada bro,” kata Rully kepada tim Jobber belum lama ini.

Dirinya juga membantah adanya mutasi sejumlah pejabat SPN dikaitkan dengan skandal dugaan pungli tersebut.

” Nggak ada yang mutasi kecuali KSPN karena sekolah,” sambung Rully.

Selain meminta tanggapan AKBP Rully, tim Jobber juga sempat meminta tanggapan ke pihak Paminal Polda Babel.

Selasa, (2/1/2024) tim Jobber mendatangi kantor Paminal Polda Babel. Dalam upaya konfirmasi tersebut, tim sempat di temui salah satu anggota Paminal yang mulanya menanyakan maksud dan kedatangan tim Jobber. Anggota tersebut juga meminta materi yang akan diwawancarai nantinya.

“Ada keperluan apa dan mau ketemu siapa pak,” sapa anggota tersebut dengan penuh keramahan.

“Mau konfirmasi terkait pemberitaan,” jawab tim.

“Kalau boleh tau kira kira apa materi yang akan diwawancarai nanti, biar nanti kita sampaikan ke pak Kasubdit,” sambung anggota Paminal tersebut.

Selang beberapa saat anggota tersebut masuk ke ruang Paminal menyampaikan pesan tersebut. 10 menit kemudian, anggota tersebut keluar dan menemui tim Jobber.

Dia kembali menemui tim dan menyampaikan jika Kasubdit Paminal Polda Babel AKBP Deddy, belum bersedia memberikan keterangan karena masih ada pekerjaan di luar kantor.

“Tadi sudah telpon ke pak Kasubdit, katanya belum bisa di wawancara karena masih ada pekerjaan di luar kantor,” ujar anggota tersebut.

“Kira kira kapan pak Kasubdit ada waktu untuk di wawancara,” sambung wartawan.

“Kalau secara pastinya tadi pak Kasubdit tidak bilang kapan bisanya,” pungkas anggota Paminal tersebut. (Tim JB/BE).