Penulis : Tim Jobber
BE
Bangka, Buletinexpres.com — Nelayan Teluk Kelabat Tagih Janji Polda Babel, yang katanya akan menindak tegas para penambang ilegal yang masih berani menambang di perairan Mengkubung, Batu Hitam, dan sekitarnya.
Bukan itu saja, Nelayan menuntut kepada pihak Polda Babel, agar ratusan ponton yang masih terpakir di perairan tersebut, segera ditarik mundur, dan Perairan yang menjadi wilayah tangkap nelayan tersebut, bersih dari PIP.
Permintaan para perwakilan nelayan tersebut dilontarkan saat puluhan nelayan dari 9 desa menggeruduk Kantor Gubernur Bangka Belitung dan Markas Polda Babel pada Selasa (12/12/2023) lalu.
Sayangnya, meski puluhan nelayan ini sudah menuntut pihak Polda Babel menertibkan aktivitas ponton di Perairan Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ternyata harapan para nelayan tersebut tidak membuahkan hasil.
Saat itu para nelayan ini menuntut pihak Polda Babel dan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung untuk menghentikan aktivitas ponton isap produksi (PIP) yang menggasak mulai dari Mengkubung, Batu Hitam, Pulau Padi, Pulau nanas, Sunur, Tanjung Batu, Perimping, Pulau Dante, Pusuk, dan Pulau Kianak.
Mereka menuntut supaya pihak kepolisian khususnya Polda Babel, menindak tegas aktivitas tambang ilegal yang secara masif beroperasi menghancurkan wilayah tangkap nelayan tersebut.
Setelah demo itu, memang sempat berhenti beberapa hari saja, setelah itu secara diam-diam puluhan ponton kembali beraktivitas di kawasan Mengkubung.
“Entahlah Bang, kami lah tidak tahu lagi mau lapor kemana? Tampaknya pihak Polda dan Pemprov Babel juga tak mampu menertibkan para penambang tersebut,” ujar Coi, nelayan Teluk Kelabat, kepada Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), Selasa (26/12/2023).
Informasi yang dihimpun Tim Jobber, sepekan ini puluhan ponton secara diam-diam mulai menambang di sekitar Sungai Rumpak, Batu Hitam, Mengkubung, sedangkan di beberapa wilayah lainnya di Peraiaran Teluk Kelabat Dalam, puluhan ponton terpantau masih parkir.
“Yang agresif dan masif ini hanya terlihat di sekitar Sungai Rumpak Batu Hitam Mengkubung. Di lokasi ini puluhan ponton tambang sudah beroperasi, tanpa adanya rasa takut ataupun khawatir
adanya penertiban dari aparat penegak hukum,” tukas Coi, yang mengirimkan video aktivitas puluhan ponton beraktivitas di Sungai Rumpak Batu Hitam Mengkubung.
Para nelayan ini juga menyebutkan bahwa keberanian para penambang ini beraktivitas karena dibekengi oleh oknum anggota.
“Kami dapat info mereka ini ada bekingnya Bang, infonya ada oknum anggota yang membekingi mereka. Kalo yang bertugas mengawasi atau menggkoordinir di lapangan, kami dengar namanya Yayan Bang,” tandas Coi.
Tim Jobber sebelumnya sempat mengkonfirmasi ini kepada Kapolsek Belinyu AKP Singgih, pada Minggu (24/12/2023), terkait adanya informasi puluhan ponton sudah mulai main kucing-kucingan menambang di kawasan Batu Hitam dan Mengkubung.
Saat dikonfirmasi hal ini, Kapolsek Belinyu AKP Singgih mengucapkan terimakasih telah diberitahu terkait informasi tersebut.
“Terimakasih banyak infonya, nanti kami cek dan koordinasikan dengan APH yang lain,” ujar Singgih. (Tim JB/BE).