Ada Apa Dengan APH, Kok Tambang Ilegal Batu Hitam Mengkubung Kian Merajalela, Nelayan : Kami Terancam Tak Bisa Melaut

Penulis : Tim Jobber

 

BE

Belinyu, Buletinexpres.com – Ada apa dengan Aparat Penegak Hukum di Kabupaten Bangka, sehingga para penambang liar di Perairan Mengkubung dan Batu Hitam kian merajalela, dan semakin bertambah jumlahnya.

Dan jeritan nelayan pun tidak digubris sama sekali, mereka hanya bisa meratapi melihat wilayah yang biasa mereka mencari hasil laut diobok-obok oleh ganasnya ratusan PIP yang mengeruk timah.

Pada 8 Desember 2023, tim Jobber (Journalis Babel Bergerak), menerima visual masifnya aktivitas tambang ilegal di perairan Batu Hitam, Mengkubung Belinyu, Kabupaten Bangka.

Mereka seolah tak peduli dengan plang imbauan sebelumnya di pasang tim gabungan di sekitar laut Batu Hitam Mengkubung.

Para penambang dan Kordinator tambang juga seolah tak gentar menghadapi tindakan Aparat Penegak Hukum (APH). Baik itu preventif maupun represif.

Dalam video tersebut, nelayan mengeluhkan akses keluar masuk alur nelayan telah dirambah ratusan ponton penambang.

“Ponton ponton sudah menutupi alur alur, kami harap ini ditindak dan ditarik semua. Ini tiang pancang alur yang dipasang nelayan, sekarang sudah tertutup,” ujar sumber dalam kiriman visualnya.

Mereka berharap aparat bertindak tegas. Pasalnya, plang imbauan yang dipasang dan razia yang dilakukan beberapa waktu lalu tidak membuat penambang dan para Kordinator ciut, bahkan semakin menjadi jadi.

“Kami harap APH bertindak tegas, karena kemarin sudah dilakukan himbauan dengan pemasangan spanduk di rumpak Bàtu hitam yang tulisannya stop dilarang menambang secara ilegal.
Sepertinya koordinator melawan tim satgas gabungan tambang laut ilegal Kamis kemarin , kami minta APH bukan hanya melakukan himbauan atau hanya menggeser ponton saja tapi diproses hukum,” harap sumber.

Menurut nelayan, sudah sepatunya pemerintah dan APH turun tangan menindak oknum oknum yang bermain dan membekingi aktivitas tambang ilegal di perairan Mengkubung dan sekitarnya. Pasalnya aktivitas tersebut mengancam wilayah tangkap mereka.

“Seharusnya pemerintah dan APH sudah saatnya melakukan penindakan kepada oknum oknum yang ikut mendukung ilegal mining di laut laut pulau Mengkubung dan sekitar Teluk kelabat Dalam. Saat ini kami nelayan terancam tak bisa melaut alur nelayan tertutup,” harapnya.

#Polsek Belinyu Diguncang Prahara

Diberikan sebelumnya Polsek Belinyu, Polres Bangka diterpa kabar tak sedap. Mereka disebut-sebut memberi ruang bagi penambang ilegal di perairan Batu Hitam, Mengkubung Kabupaten Bangka untuk beroperasi.

Bahkan dalam rapat dan pertemuan Kamis (7/12/2023) malam kemarin para kordinator tambang datang dan berkumpul di kantor Polsek Belinyu. Mereka keukeh minta aktivitas tambang di Batu Hitam Mengkubung supaya tetap beroperasi.

Dalam pertemuan tersebut, konon katanya juga para Kordinator ini di larang membawa alat komunikasi handphone.

“Ade pertemuan di Polsek Belinyu semalam, bahas masalah tambang di Batu Hitam tu lah,” ujar Sam kepada tim Jobber.

“Malam itu adelah belasan orang yang hadir, cuma tidak boleh bawah Hp, jadi dak bisa mendokumentasikan,” tambah Sam.

Seyogyanya Polsek Belinyu Polres Bangka, tegas dan tidak membuka ruang bagi penambang dan para Kordinator. Terlebih aktivitas tambang tersebut jelas jelas berlabel ilegal.

Selain ilegal, aktivitas tersebut juga dianggap mengancam ekosistem dan wilayah tangkap nelayan setempat.

Kapolsek Belinyu AKP Singgih, tak menampik jika ada pertemuan para koordinator tambang di Mapolsek Belinyu. Namun menurut pertemuan tersebut hanya sebatas
mediasi menyusul adanya
keluh kesah dari masyarakat untuk tetap menambang.

“Memang benar malam itu ada keluh kesah dari masyarakat, mereka datang ke kantor dan minta mediasi, karena sudah datang, ya kita persilahkan,” kata AKP Singgih Jumat (08/12/2023) malam.

Menurut Singgih belum ada kesepakatan diantara para koordinator tambang itu. Hanya saja secara detail nya AKP Singgih tidak menjelaskan apa saja poin poin yang tertuang dalam kesepakatan itu.

“Tapi belum ada kesepakatan dari pertemuan malam itu,” bebernya.

Singgih juga menepis soal adanya larangan membawa handphone saat pertemuan kemarin.

“Gak bener itu, boleh kok, banyak yang bawa Hp dalam pertemuan itu,” tukasnya.

Kendati belum ada kesepakatan, mirisnya aktivitas tambang ilegal di Batu Hitam Mengkubung, semakin menjadi jadi. Bahkan, terkesan menantang.

Bagi Singgih, wewenang menghalau aktivitas tambang tersebut bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Polsek Belinyu saja, namun juga bidang bidang lain di Polres Bangka.

“Kalau nyatanya mereka masih beroperasinya itu bukan tugas saya sendiri, masih ada bidang bidang lain kalian juga pasti tahu la,” pungkas Singgih.

Sayangnya, Kapolres Bangka AKBP Taufik Noor Isya, lagi-lagi enggan berkomentar, ketika disinggung soal makin maraknya aktivitas tambang ilegal di Perairan Mengkubung dan Batu Hitam. Konfirmasi tim Jobber dari Jumat tanggal 8 Desember 2023, hingga berita ini ditayangkan tidak dijawab. (Tim JB/BE).